Jumat, 20 Maret 2009

MAULID yang TERNODA
OLEH: ZULKIFLI HASIBUAN

Hari kelahiran Nabi Muhammad saw atau yang biasa kita sebut dengan Maulid Nabi pada dewasa ini sangat marak sekali dirayakan. Baik secara individu maupun Institusi – institusi.
Sebelumnya penulis akan menceritakan tentang kelahiran Rasulullah saw, beliau dilahirkan di kota Mekkah pada tanggal 12 rabiul awal bertepatan dengan tahun gajah ( ‘am al fil ). Beliau dilahirkan pada saat dimana masyarakat Arab dalam keadaan jahiliyah.artinya bukan berarti orang – orang Arab bodoh dalam artian bangsa yang tak berilmu tetapi masyarakat Arab pada waktu itu lebih banyak menghabiskan hidupnya dengan menyembah berhala, minum khamar, berzina yang sangat lumrah pada masa itu, dan yang paling tragis adalah pembunuhan setiap anak perempuan yang lahir. Inilah Kejahiliyahan itu, yaitu jahiliyah Akhlak. Oleh karena itulah Nabi saw diutus untuk memperbaiki akhlak manusia.
Pada waktu itu masyarakat Arab lupa bahwa mereka diciptakan oleh Tuhan yang satu yaitu Allah swt. Tetapi ironis memang mereka sangat asyik menyembah berhala yang tiada mendatangkan manfaat sama sekali, berzina yang pada saat itu apabila seorang ingin tukaran istri maka dengan sangat mudah itu dilakukan. Inilah salah satu bentuk jahiliyah itu,belum lagi anak perempuan yang dilahirkan maka pada waktu itu juga maka mereka akan langsung menguburnya hidup – hidup dengan alasan malu mempunyai anak perempuan karena ia merupakan aib bagi keluarga tersebut. Al Quran bertanya kepada mereka yang mengubur anak mereka hidup – hidup dalam Surah At Takwir yang berbunyi :

Dan apabila Bayi- bayi perempuan yang dikubur hidup – hidup ditanya? Karena dosa apa dia dibunuh? ( QS 81 : 8-9 )

Misi Nabi diutus adalah membebaskan manusia dari bentuk – bentuk Kejahiliyahan seperti yang telah dijelaskan di atas. Begitu mulya tugas sang Nabi bukan ?
Sekarang kita beranjak kepada perayaan Maulid Nabi yang sangat marak dilaksanakan di Indonesia. Peringatan atau perayaan Maulid pertama sekali diperkenalkan oleh Walisongo di Indonesia, ini di buat untuk menceritakan perjuangan Dakwah Rasulullah saw menegakkan Kalimat Tauhid di bumi Allah ini. Terus dan terus perayaan Maulid sampai dengan saat ini terus mengalami perubahan, yang menurut Quraish Shihab malah sudah salah makna malah sekarang orang – orang yang merayakan Maulid adalah orang – orang Jahiliyah (Quraish Shihab, wawasan Al Quran ) mengapa ? saya coba memberi intrepretasi baru dengan istilah Penodaan Maulid.
Saudaraku seiman mari kita jujur , apa hakikat dari perayaan Maulid ? pasti kita menjawab agar dapat mengambil Ibroh dari setiap perjuangan Nabi saw. Akan tetapi realita pada saat ini kontradiktif dengan yang kita maksud di atas. Perayaan Maulid hanya sekedar Ceremony, bahkan jadi tempat maksiat dengan bungkus Pacaran serta hura – hura lainnya.
Tulisan ini bukanlah sebuah hujatan kepada para Remaja Mesjid, Organisai Islam yang merayakan Maulid Nabi tetapi mari kita kembali kepada hakikat Maulid Nabi itu sendiri. Dalam sebuah wawancara yang pernah penulis lakukan pada acara Maulid, banyak dari remaja – remaja mesjid tidak tahu esensi Maulid itu sendiri apa. Mereka hanya menganggap perayaan Maulid adalah acara tahunan yang biasa mereka laksanakan.bahkan yang parahnya lagi banyak dari mereka yang tidak tahu kapan Nabi saw dilahirkan.Belum lagi kita tanya rumah siapa yang ditinggali Nabi tatkala pertama kalia ia Ke Madinah,ironis kan ?
Semoga kita mau rethingking untuk jujur dan mau memperbaiki penodaan – penodaan ini. Sampai kapan kita umat islam terus seperti ini ? penulis mengajak kita semua mari berbenah, mari berdakwah untuk menindak segala bentuk Kejahiliyahan.Wallahu ‘alam

Penulis adalah Pengurus JPRMI Serdang Bedagai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar