Selasa, 28 Juli 2009

ISLAM SATU – SATUNYA ALTERNATIF
Oleh Zulkifli Hasibuan*

Kemerosotan peranan politik dan peradaban Islam tidaklah menyebabkan hilangnya sistem ajaran Islam sebagai suatu system nilai ( value system ) yang telah merasuk kalbu muslimin dan bahkan memberikan rembesan tumbuhnya embrio peradaban Barat modern.betapa banyak warisan kebudayaan islam yang diambil alih dan diklaim sebagai milik Barat. Sebagai sistem ajaran, Islam tetap menjadi alternatif satu – satunya bagi manusia yang ingin selamat dunia dan akhirat. Jadi pendapat yang mengatakan ada kebenaran dan keselamatan lain selain Islam adalah salah. Islam juga akan tetap menjadi satu – satunya alternatif peradaban modern umat manusia,pada hari ini dan hari depan.secara konsepsional Islam lah yang paling layak untuk menggantikan seluruh konsepsi spiritual yang telah ada. Hujjah Tekstual tak usah dipertanyakan lagi, semuanya bias dilihat dan dikaji kebenarannya dari sumber – sumber pokok ajaran Islam, yaitu Al – Quran dan as – Sunnah. Adapun Hujjah Intelektual ditangan para peneliti, menyatakan keunggulan Islam dan memperoleh pensubtitusian sehingga bebas dari kesan Apologetik apapun.

Contohnya tinjauan netral ini dikemukan oleh Ernest Gellner ( 1925-1995 ), seorang Sosiolog agama. Gellner menunjukkan bahwa tradisi agung dalam Islam tetap bias dimodernkan tanpa perlu memberi konsesi kepada pihak luar.Dan ini merupakan kelanjutan dialog dalam agama Islam sendiri sepanjang sejarahnya. (Sardar,1987). Diantara berbagai agama yang ada, kata Gellner, islam adalah satu – satunya yang mampu mempertahankan sistem keimanannya dalam abad modern ini, tanpa banyak gangguan doctrinal. Dalam Islam, dan hanya dalam Islam “ lanjut Gellner ,” pemurnian dalam modernisasi disatu pihak, dan peneguhan kembali identitas umat dipihak lain, dapat dilakukan dalam satu bahasa dan perangkat yang sama. Dunia Islam memang tidak begitu gemilang menerobos dan mempelopori umat manusia memasuki abad modern.tetapi karena watak dasar Islam sendiri, kaum muslimin mungkin justru menjadi kelompok manusia yang memperoleh manfaat terbesar dari kemodernan dunia.tentunya kemodernan disini bermakna kemajuan teknologi, dengan kata lain kunci keberhasilan Islam memasuki abad kegemilangannya terletak pada peneguhan kembali warisan Syari’ah yang tak pernah lapuk.kekokohan Struktural harus dibangun dari bawah, serta kemampuan mengambil alih dan merebut teknologi yang dimonopoli barat.( Almuslimun,235).

Sementara optimisme dikalangan umat tentang kebangkitan Islam, bukanlah optimisme yang tanpa alas an, terutama berkaitan dengan potensi besar yang dimiliki kaum muslimin, yaitu :

Pertama, potensi Syari’ah itu sendiri sebagai warisan kemanusian yang diberikan oleh Allah swt. Warisan yang tak pernah luntur ataupun lapuk.tidak ada satu agamapun di dunia ini yang masih terpelihara orisinilitasnya kecuali Islam. Lebih dari itu Islamlah satu – satunya agama yang sesuai dengan fitrah manusia itu sendiri.

Kedua, potensi penduduk muslim yang berjumlah 1,3 miliar) jiwa pada mei 2009.( http://id.wikipedia.org/wiki/Agama ).ini berarti seperlima penduduk dunia adalah muslim.islam adalah agama yang dating belakangan yang jumlah pengikutnya sebanding bahkan melebihi agama – agama yang lebih tua ( Yahudi,Budha,Hindu,Kristen ). Meski gelombang politik Islam naik turun, tetapi jumlah penduduknya secara global tidak pernah berkurang.berbeda dengan agama lain seperti Kristen,Budha pengikutnya secara signifikan berkurang. Islam ibarat air, senantiasa mencari tempat yang rendah untuk mengalir.

Ketiga, potensi sumber – sumber kekayaan alam yang melimpah di negeri – negeri muslim, khusunya minyak bumi yang berada di Negara – negara Islam.di Alzajair,Qatar,Kuwait,UEA,Saudi Arabia termasuk Indonesia.bahkan dinegara – negara pecahan Sovyet ( Turkistan,Uzbekistan) pun ditemukan sumber- sumber minyak yang ditempati kaum muslimin disana, termasuk juga di Xinjiang RRC yang di huni kelompok muslim Uighur. Memang Allah swt, telah menyediakan energi material dan immaterial untuk membantu kaum muslimin, membangun dan memanfaatkannya untuk menegakkan agama Nya, sekaligus memadamkan berbagai pemberontakan terhadap Nya diberbagai penjuru dunia ini.

Keempat, potensi warisan sejarah. Islam pada masa lampau telah berjaya memegang kendali peradaban lebih dari Tujuh abad. Belum pernah ada satu agamapun ataupun Ideologi yang mampu mengembangkan perdabannya melebihi Islam.Kita lihat peredaban Baratpun hari ini baru berumur kurang lebih 450 tahun. Jika Islam pada masa lampau mengusai peradaban, tentu juga bias pada masa sekarang dan masa depan.

Kelima, janji Allah swt, yang tidak pernah diingkari. Bahwa Allah akan memberikan Khilafah di muka bumi kepada orang – orang beriman.(QS.24:58 ).
Pelajar Islam Indonesia ( PII ) juga harus mengambil peran penting dalam membangun perdaban Islam yang sebentar lagi akan kembali gemilang. Melalui perannya sebagai organisasi Islam yang sangat menekankan pentingnya kaderisasi, yang bertujuan “ kesempurnaan pendidikan dan kebudayaan yang sesuai dengan Islam bagi segenap rakyat Indonesia dan umat manusia” PII dapat mengambil perannya sebagai Agen Perubahan ( agent of change ) Kultural maupun Intektual.

Wallahu ‘alam.
Sergai,29 juli 2009

* Penulis adalah mantan PW PII SUMUT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar